Hampir Rp 100 Juta, Uang Siswa SD ‘Nangkring’ di BMT

Jumat 12-01-2018,18:50 WIB
Reporter : Redaksi
Editor : Redaksi

PUTRI HIJAU RU - Jumlah yang tidak sedikit. Informasi yang berhasil dihimpun RU di salah satu SD di Kecamatan Putri Hijau. Tepatnya SDN 78 BU yang terletak di Desa Kota Bani Kecamatan Putri Hijau. Terdapat total nilai tabungan pelajar dari kelas III sampai VI di SD ini dan masih nangkring di rekening BMT L-Risma Putri Hijau menembus angka Rp 98.297.000. Diungkapkan beberapa wali kelas di SDN 78 BU saat dijumpai RU di ruangan kerjanya, Kamis (11/1) kemarin. Total nilai tabungan siswa/inya baru mencangkup 37 siswa dan masih ada beberapa siswa yang belum terdata. Ini menunjukan, jumlah uang tabungan pelajar di SDN 78 BU itu bakal mengalami penambahan jika disusul oleh beberapa siswa lain yang masih terkendala untuk menunjukan bukti berupa buku tabungan kepada wali kelasnya. Tentu kondisi ini sangat disayangkan. Pasalnya, pada bulan Desember 2017 lalu, pihak koperasi menjanjikan bahwa uang tabungan yang dikumpulkan sejak awal masuk sekolah hingga 2017 tersebut. Bisa dilakukan penarikan saat usai ujian atau pembagian rapot di semester sebelumnya. Hanya saja, beberapa siswa yang ingin menarik uang tabungannya, belum mendapat kejelasan, kapan bisa direalisasikan. \"Kita kasihan yang uangnya belum bisa diambil ini. Kami merasa kurang enak dengan siswa. Selama ini, kami (guru) di sekolah mengajari anak untuk membudayakan menabung. Eh, tabungan malah susah diambil. Tentu ini membuat siswa trauma. Sudah satu bulan terakhir, petugas yang bisanya datang ke sekolah, sudah tidak datang lagi. Data siswa ini belum keseluruhan. Masih ada yang belum membawa buku tabungannya ke sekolah. Besok masih akan kita data lagi semuanya,\" ujar wali kelas IV B, Eva Juita Marbundi. Terpisah, Kepala UPT Disependik Putri Hijau, Ponidi, S.Pd mengaku, telah menginstruksikan seluruh sekolah di wilayah kerjanya terkhusus SD sampai SMP, agar melakukan pendataan kepada seluruh siswa yang tercatat menjadi nasabah di BMT L-Risma Putri Hijau. Instruksi ini disampaikan Ponidi kepada seluruh Kepsek di wilayah kerjanya pada saat pelaksanaan agenda K13 di Desa Karang Tengah, kemarin. \"Data pastinya saya belum bisa dirilis. Karena baru hari ini (kemarin, Red). Saya perintahkan kepada Kepsek untuk mendata seluru siswanya yang menabung. Kami dari UPT Dispendik menunggu data tersebut. Setelah semua data terkumpul, kita sarankan kepada pihak sekolah untuk meneruskan data tersebut kepada pihak yang berwajib,\" tandas Ponidi.

  • Juga Ada Deposito
SEMENTARA ITU, keresahan yang dialami oleh nasabah Koperasi BMT L-Risma Putri Hijau, tidak hanya dirasakan oleh penabung aktif. Dari penelusuran wartawan koran ini, keresahan juga dirasakan oleh nasabah BMT L-Risma Putri Hijau yang mendepositokan uangnya mencapai angka ratusan juta. Seperti dialami oleh salah seorang Ibu Rumah Tangga (IRT) yang juga menjabat sebagai Ketua PKK di salah satu desa dalam Kecamatan Putri Hijau. IRT ini mengaku, pada awal tahun 2016 lalu, Ia tertarik dengan tawaran BMT L-Rismas Putri Hijau untuk mendepositkan uangnya senilai Rp 100.000.000. Dalam tawaran awal, pihak BMT L-Risma Putri Hijau sempat menjanjikan bahwa uang senilai RP 100.000.000 yang didepositokan akan mendapatkan bunga per-bulan mencapai 12 persen atau lebih kurang jika dirupiahkan menjadi sekitar 1.500/bulan. Sementara, lanjut IRT ini, uang deposit miliknya yang nangkring di BMT L-Risma sejak 2016 itu akan dikembalikan ke bentuk rekening biasa atau bisa digunakan setelah bulan Oktober tahun 2017 lalu. \"Sesampainya akhir masa depositonya. Saya tanyakan, koperasi menjanjikan di bulan Desember. Baru-baru ini, saya tanya lagi, malah molor lagi sampai bulan Februari 2018, katanya. Kami berharap, pihak koperasi bertangungjawab dan segera mengembalikan uang saya,\" bebernya. Terpisah, salah satu nasabah BMT L-Risma asal Desa Talang Arah, Kayadi, juga mengaku bahwa pihaknya belum mendapat kejelasan soal uang tabungan sebesar RP 6 juta lebih yang masih nangkring di BMT L-Risma tersebut. \"Siapa yang tidak resah mas. Seluruh pegawai yang dulunya berhubungan dengan kami pada saat proses pertama menabung, sudah tidak bekerja lagi. Sementara nomer HP pimpinan yang sempat bertugas di BMT L-Risma Putri Hijau, sudah tidak aktif lagi. Besok (hari ini, Red) saya akan datang kembali ke kantornya untuk menanyakan lagi. Kalau masih tidak ada kejelasan. Saya akan ajak beberapa nasabah lain untuk melapor ke pihak yang berwajib,\" demikian Kayadi, saat dijumpai dikediamannya. (sig)
Tags :
Kategori :

Terkait