Tabungan Guru dan Pelajar Juga ‘Ngendap’ BMT

Kamis 11-01-2018,16:18 WIB
Reporter : Redaksi
Editor : Redaksi

  • Dijanjikan 15 Januari Cair
PUTRI HIJAU RU - Ternyata, nasabah yang terdaftar di koperasi BMT L-Risma Putri Hijau tidak hanya masyarakat umum. Daftar nasabah di koperasi BMT L-Risma juga mencatat kalangan guru dan pelajar di Putri Hijau. Hal ini terkuak setelah beberapa guru hingga kepala sekolah (Kepsek) dari tingkat SD sampai SMP, mulai mengutarakan keresahannya terhadap nasib uang tabungannya yang masih ngendap di koperasi BMT L-Risma. Jumlah tabungan masing-masing guru dan pelajar di setiap sekolah ini, bervariatif dari Rp 10 juta, Rp 5 juta dan seterusnya. Puluhan guru dan pelajar terdaftar menjadi nasabah BMT L-Risma sejak koperasi itu beroperasi. Hampir setiap hari, petugas atau karyawan marketing BMT L-Risma bergelirya memungut uang tabungan pelajar di Putri Hijau dengan mendatangi setiap ruang kelas sekolah dengan mengiming-imingkan bunga besar sampai hadiah sepeda. Tak pelak, iming-iming promo tabungan hadiah sepeda yang dijanjikan, guru dan pelajar tertarik untuk mendepositkan uangnya ke BMT L-Risma Putri Hijau hingga sampai saat ini. \"Di sekolah saya, ada sekitar 50 nasabah yang merupakan siswa kami, menabung di BMT L-Risma Putri Hijau. Untuk jumlah total uang yang masih ngendap di koperasi, saya belum bisa merinci secara pasti. Karena pada hari ini (kemarin, Red) tidak semua anak-anak membawa buku tabungan. Menurut pengakuan yang saya dapat, siswa di sekolah kami sebenarnya sudah berusaha ditarik oleh orangtuanya. Namun mereka (orangtua siswa, Red) dijanjikan pada tanggal 15 Januari dicairkan,\" jelas Kepala SDN 21 Putri Hijau, Saipul, S.Pd. Diakui Saipul, sejak awal koperasi beroperasi dan masuk di lingkungan sekolahnya. Ia, merasa kurang simpatik terhadap sikap para karyawan koperasi karena setiap aktivitas pemungutan uang kepada siswanya di sekolah. Oknum karyawan yang bertugas ke dalam kelas, tidak pernah berkoordinasi. \"Kegiatan memungut uang tabungan dari siswa, tidak pernah ada koordinasi. Main nyelonong saja, sementara apa yang saya cemaskan dari dulu, nyatanya benar terjadi. Sementara ini, kami dari sekolah tidak bisa berbuat banyak. Selain menunggu informasi dari koperasi kepada orangtua siswa yang menjanjikan. Di tanggal 15 Januari ini, persoalan yang terjadi akan diselesaikan,\" tandasnya. Terpisah, kondisi yang sama juga diakui oleh Kepala SMPN 22 BU Putri Hijau, Joni Samosir, S.Pd, saat ditemui di ruang kerjanya, kemarin. Dibenarkan Joni, sebelumnya, ada banyak siswa terdiri dari kelas VIII sampai IX, menabung lewat koperasi BMT L Risma Putri Hijau. Hanya saja, usai pelaksanaan ujian di tahun sebelumnya, tabungan siswa yang diakomodir lewat masing-masing wali kelasnya, sudah ditarik. Sehingga menurut Joni, saat ini, tidak ada yang nyangkut di BMT L-Risma. \"Yang resah saat ini justru guru karena ada beberapa guru di sekolah kami yang terdaftar menjadi nasabah BMT L Risma khususnya kaitan deposit,\" ungkap Joni. Menyikapi rencana pergerakan nasabah yang akan mendatangi kantor BMT L-Risma Putri Hijau untuk meminta pertangungjawaban sesuai tanggal yang ditentukan pada 15 Januari nanti. Kapolsek Putri Hijau, AKP Ahmad Musrin Muzni, SH, SIk mengaku, akan menyiagakan anggotanya untuk mengantisipasi terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan saat nasabah mendatangi kantor koperasi yang ada di Desa Kota Bani itu. \"Kita akan monitor dan mengantisiaspi hal-hal yang tidak diinginkan. Jika sudah dijanjikan tanggal 15 Januari, silahkan datang. Namun kami mengimbau, jangan sampai diwarnai oleh tindakan anarkis,\" demikian Kapolsek. (sig)
Tags :
Kategori :

Terkait