Bupati Akan MoU dengan Hypermart

• Jika Produk Unggulan Daerah Siap

ARGA MAKMUR RU - Bupati Kabupaten Bengkulu Utara (BU), Ir Mian menyerahkan bantuan Usaha Ekonomi Masyarakat (UEM) berbasis komunitas dari Kementerian Desa PDT dan Transmigrasi kepada kelompok masyarakat. Dalam penyerahan tersebut, Mian menekankan kepada masyarakat yang tergabung dalam 5 kelompok agar bisa mempersiapkan produk-produk unggulan Usaha Kecil Menengah (UKM) yang dimiliki. Sehingga ketika sudah siap, pihaknya akan mengurus izin Hypermart masuk ke Kabupaten BU. Hal ini disampaikan Bupati usai menyerahkan bantuan sejumlah Rp 25 juta per kelompok di Gedung Balai Daerah pukul 09.00 WIB. Disampaikan Mian pihaknya mengaku sudah lama mendapatkan tawaran pendirian Hypermart atau Alfamart di Kabupaten BU, namun pihaknya belum menerima lantaran masih menunggu produk unggulan yang dimiliki oleh Kabupaten BU. Sehingga nantinya hasil industri produk unggulan tersebut telah siap, maka akan dijajakan di Alfamart atau Hypermart. \"Tentu hal ini akan menambah pundi-pundi rupiah bagi masyarakat kita yang memang memiliki kreatifitas dalam produk unggulan, orang luar bisa membawa produk Kabupaten BU dan memperkenalkannya keluar daerah. Makanya saya belum menerima kedatangan dan MoU Alfamart dan Hypermart ini, karena kenapa, jika MoU nantinya terlaksana dengan Pemerintah Daerah Kabupaten BU, namun produk kita belum siap, saya mau bilang apa. Makanya saya harapkan agar kelompok-kelompok bisa menciptakan dan mempersiapkan produk unggulan tersebut,\" jelasnya. Adapun 5 kelompok yang mendapatkan bantuan dari UEM berbasis komunitas tersebut antara lain Kelompok Mulya Bersama di Kecamatan Giri Mulya sejumlah 15 orang, kemudian kelompok Raflesia di Desa Sumber Agung Kecamatan Arma Jaya sejumlah 30 orang, kelompok Trabas Coffee sejumlah 15 orang di Desa Tanah Hitam Kecamatan Padang Jaya, Kelompok Mayang Sari sejumlah 17 orang di Desa Pal 30 Lais dan Kelompok Makmur Adil Sareng berjumlah 20 orang di Desa Bukit Makmur Kecamatan Pinang Raya. \"Yang mendapatkan kesempatan mendapatkan bantuan ini baru 500 Kabupaten dari 524 Kabupaten se-Indonesia, kita beruntung karena Kabupaten BU bisa mendapatkannya, karena masih ada 24 kabupaten yang belum dapat, jadi upaya kita melalui Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (DPMD) sudah cukup maksimal, bantuan ini ibaratnya sebagai stimulan, bukan instan, makanya harus dipertanggungjawabkan dan harus dievaluasi. Tidak menutup kemungkinan bisa ditambah kedepannya dari 5 kelompok menjadi 10 atau 15 kelompok. Ini akan kita sampaikan ke Kemendes,\" tandasnya. (tie)