MUKOMUKO RU - Musim hujan yang terjadi sejak beberapa waktu yang lalu, mengakibatkan harga komuditi karet di wilayah Kabupaten Mukomuko murah menjadi Rp 5.000 dari sebelumnya Rp 6.500/Kg. Penyebab murahnya harga karet di daerah ini, lantaran karet yang dijual oleh petani memiliki kandungan air tinggi. Akibatnya pembelian karet di pabrik juga murah. “Dari konfirmasi kami di beberapa pabrik di wilayah Bengkulu maupun di daerah Padang Sumatera Barat, membenarkan penyebab harga karet murah karena karet milik petani asal Kabupaten Mukomuko memiliki kandungan air yang tinggi,” ungkap Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Mukomuko, Eddy Aprianto SP, M.Si, didampingi Kasi Budidaya Perkebunan, Sudiyanto, SP, saat dikonfirmasi kemarin. Tingginya kandungan air, lanjutnya, disebabkan karena musim penghujan serta pola pencampuran pembekuan karet yang tidak benar. Sebab upaya pembekuan karet yang dilakukan oleh sebagian petani, masih banyak menggunakan campuran pupuk urea maupun KCL. Selain mereka juga menggunakan gadung (Ubi hutan). Secara teori pertanian, beberapa bahan tersebut tidak bagus digunakan untuk proses pembekuan karet. “Yang paling benar itu menggunakan cuka khusus untuk pembekuan karet, dan bukan pakai pupuk atau gadung. Karena pupuk maupun gadung itu memiliki kandungan air, belum lagi di saat musim penghujan ini,” jelasnya. Melihat kondisi ini, Dinas Pertanian Kabupaten Mukomuko akan segera ke lapangan untuk memberikan penyuluhan kepada masyarakat petani karet, supaya dapat mempertahankan kualitas karet. Mulai proses sadapan, hingga proses pembekuan. “Untuk proses sadapan karet, petani sudah jarang menggunakan campuran tatal. Tinggal lagi proses pembekuanya saja yang kami anggap masih salah. Itulah sebabnya, kami akan ke lapangan untuk memberikan penyuluhan kepada petani supaya dapat menjaga kualitas karet yang di panennya itu,” demikian Eddy. (rel)
Musim Hujan, Harga Karet Murah
Sabtu 02-12-2017,11:42 WIB
Editor : Redaksi
Kategori :