Diduga Ada Oknum ASN Dibalik Kisruh Tabat

Rabu 22-11-2017,12:18 WIB
Reporter : Redaksi
Editor : Redaksi

  GIRI MULYA RU - Berbagai asumsi kian bermunculan terkait, permasalahan tapal batas (tabat) antara 2 Kabupaten yakni, Bengkulu Utara (BU) dengan Kabupaten Lebong. Ada yang bersasumsi dilatarbelakangi kepentingan politik, seperti yang ditegaskan oleh anggota Komisi I DPRD Provinsi Bengkulu, Slamet Riyadi, S.Sos. Informasi anyar, muncul keberadaan pejabat Aparatur Sipil Negara (ASN) dilingkungan Pemkab Lebong yang diduga telah mempolitisir, hingga mengundang kedatangan warga Pro Lebong dengan tujuan melarang kelanjutan pembangunan gapura di eks tapal batas tersebut. Camat Giri Mulya, Sasman, S.Sos ketika dikonfirmasi tidak membantah soal adanya ASN Lebong saat kembali terjadi aksi protes dan larangan melanjutkan pembangunan gapura oleh warga eks tabat belum lama ini. Hanya saja, diakui Sasman, pihaknya tidak mengetahui tujuan ASN tersebut ketika mendampingi warga Pro Lebong tersebut. \"Saat itu ada 6 orang warga yang mengaku masyarakat Lebong menyambangi lokasi pembangunan gapura, dan melarang pekerja melanjutkan pekerjaan. Karena kala itu memang ada arahan dan masukan dari pihak kepolisian yang berjaga. Akhirnya 6 orang warga itu, bersedia tidak menghambat proses pembangunan gapura. Kabarnya memang 2 orang yang mendampingi 6 warga itu, berstatus ASN yang bekerja dilingkungan Pemkab Lebong,\" akunya. Disinggung situasi terkini di tabat? Sejauh ini, lanjut mantan Kabag Humas Pemkab BU, kondisi di Desa Rena Jaya yang memang bersentuhan langsung terhadap situasi tabat tetap kondusif. Kendati demikian, imbuh dia, pihaknya tetap melakukan monitoring dan pengawasan ke lokasi tabat, guna mengantisipasi terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan. \"Dan sekarang pembangunan gapura dihentikan. Karena memang ada edaran dari Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), untuk menghentikan aktivitas pembangunan di wilayah tabat. Namun, kondisi di wilayah tabat tetap aman dan tertib,\" katanya. Kapolres BU, AKBP Ariefaldi Warganegara, SH, SIK, MM melalui Kapolsek Giri Mulya, Ipda MT Siregar, SH menyampaikan, sejauh ini pengamanan tetap dilakukan. Penugasan personel polisi terutama anggotanya, semata-mata untuk menciptakan iklim kondusifitas ditengah-tengah munculnya isu-isu soal permasalahan tabat tersebut. \"Setiap hari tetap dilakukan monitoring. Dan juga kami secara persuasif memberikan pengertian kepada masyarakat yang berada di wilayah tapal batas, untuk tidak terpancing atau terprovokasi atas permasalahan yang terjadi,\" tandasnya. (jho)

Tags :
Kategori :

Terkait