Ada Fee Proyek dari Kontraktor Lain?

Jumat 17-11-2017,16:21 WIB
Reporter : Redaksi
Editor : Redaksi

ARGA MAKMUR RU - Pusaran korupsi proyek Rehab Rekon (RR) yang memiliki nilai total Rp 7,6 miliar, hingga saat ini belum menjerat pelaku lain. Dalam pemeriksaan intensif yang masih dilakoni penyidik, masih menempatkan Sy, yang menjabat Kabid RR di Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bengkulu Utara (BU), sebagai tersangka tunggal. Perkembangan teranyar, penyidik pun masih belum menyentuh pejabat di BPBD selaku leading sektor proyek ini. Pasca mendengarkan keterangan dari konsultan, pemeriksaan bakal beralih kepada pelaksana 4 paket proyek yang dilaksanakan oleh kontraktor yang berbeda-beda. Alur pemeriksaan ini lumrah, karena bukan tidak mungkin modus yang sama dan bisa saja menyeret pelaku aksi rasuah dengan memanfaatkan jabatan atau kedudukan. Ketua Saber Pungli BU, Kompol Eko Sisbiantoro, SIK, mengatakan hingga saat ini pihaknya masih melakukan pemeriksaan terhadap Sy, yang masih menjadi tersangka tunggal, dalam dugaan penyalahgunaan jabatan dengan modus fee proyek. \"Hingga saat ini (kemarin,red), masih 1 tersangka,\" kata Eko, kemarin. Disinggung tentang kemungkinan praktik yang sama juga terjadi dalam 4 paket proyek? Eko pun tidak membantah kalau penyidikan yang tengah dilakukan oleh pihaknya, masih terus dikembangkan. Penyidik Saber Pungli, lanjut Eko, akan melakukan pemanggilan kepada kontraktor pelaksana 4 proyek yakni proyek jaringan air Pengaman tebing Sungai desa Taba Tembilang di Kecamatan Arga Makmur dengan nilai Rp 1,8 miiliar, proyek jaringan air Pengaman Tebing sungai Desa Talang Rasau Kecamatan Lais senilai Rp 1,1 miliar, proyek jaringan air Pengaman Tebing sungai Desa Gunung Selan Kecamatan Arga Makmur senilai Rp 1,1 miliar serta pelaksana proyek jembatan gantung Desa Talang Berantai Kecamatan Ulok Kupai senilai Rp 1,7 miliar. \"Kita akan meminta keterangan dari 4 kontraktor pelaksana proyek RR yang memiliki nilai totalnya Rp 7,6 miliar,\" paparnya. Terpisah, Kepala BPBD BU, Made Astawa, SP, MM tidak membantah kalau 5 paket proyek yang tengah dikerjakan dari dana rehab rekon itu, dilaksanakan oleh kontraktor yang berbeda-beda. Namun begitu, Made mengaku belum mendapatkan laporan terkait progres pelaksanaan proyek yang menelan anggaran miliar rupiah itu. Versinya, pelaksaan proyek itu pelaporannya langsung kepada kabid rehab rekon. \"Karena semuanya pelaporannya kepada KPA proyek RR,\" Made memungkas. (bep)

Tags :
Kategori :

Terkait