Air Irigasi Harus ke Jalur Semula

Kamis 16-11-2017,17:01 WIB
Reporter : Redaksi
Editor : Redaksi

TAP RU - Proses pembangunan bendungan irigasi sebagai sumber perairan sawah pertanian di Kecamatan Tanjung Agung Palik yang pada sebelumnya dijadwalkan bakal tuntas di akhir tahun 2017 ini. Semakin mengkhawatirkan lantaran hingga pertengahan bulan November ini, pembangunan bendungan yang menelan anggaran Dana Alokasi Khusus (DAK) Pemkab Bengkulu Utara mencapai Rp 4,9 Miliar tersebut baru dapat terselesaikan sekitar 35 persen saja. Sementara sejumlah masyarakat petani telah menjadwalkan di musim tanam awal tahun 2018 mendatang sudah dapat kembali melakukan penanaman padi. Menyikapi hal ini, Camat TAP, Nirwan Tomeri, SH meminta jika proses pembangunan bendungan tersebut memang tidak bakal tuntas di tahun 2017 ini. Diharapkan kepada pihak kontraktor pembangunan mengembalikan jaringan irigasi tersebut seperti semula. \"Dengan begitu masyarakat petani tetap akan bisa melangsungkan kegiatan penanaman padi di tahun 2018 mendatang,\" ujarnya. Menurut camat, hal itu sangat bisa dilakukan sebab jarak antara pembangunan bendungan dengan intek jaringan irigasi cukup jauh. Sehingga jika bendungan air secara manual dipulihkan kembali air tetap akan bisa mengalir ke persawahan masyarakat. \"Saya minta ini di prirotaskan untuk dilakukan oleh pihak kontraktor jika memang nantinya memang tidak tuntas pembangunan bendungan itu. Jangan sampai lahan pertanian warga 200 hektar ini, terbengkalai penanaman padinya lantaran tidak teralili air lagi\" tandas camat. (sfa)

Tags :
Kategori :

Terkait