Korban Banjir Butuh Aksi Konkret

Rabu 23-08-2017,15:55 WIB
Reporter : Redaksi
Editor : Redaksi

KERKAP RU - Setidaknya tujuh rumah warga Desa Penyangkak, Kecamatan Kerkap terendam banjir luapan air sungai dengan kedalaman 1 meter pada Jumat (18/8) sekira Pukul 19.00 WIB lalu. Kini warga menunggu langkah konkret para pihak untuk memberikan pembenahan agar banjir yang menyebabkan warga mengalami kerugian hingga Rp 15-an juta ini tak terulang lagi. Kepala Desa Penyangkak, Yahadi ketika dikonfirmasi RU mengatakan, banjir yang terjadi kesekian kalinya ini merupakan akibat dari derasnya hujan yang mengguyur wilayah itu selama kurang lebih 5 jam. Tak pelak, bantaran sungai yang saat ini telah mengalami penyempitan dan hanya menggunakan gorong-gorong kecil tak mampu lagi menampung debit air yang meningkat. \"Dalam kejadian tersebut ada salah satu rumah yang tergenang hingga bahu orang dewasa atau sekitar satu meter kedalaman,\" ungkapnya. Kades juga menambahkan, genangan air banjir terebut juga bertahan cukup lama. Sehingga, sejumlah masyarakat yang menjadi korban bencana itu untuk sementara diungsikan di sejumlah rumah kerabat setelah melakukan evakuasi beberapa barang berharga. \"Kurang lebih sekitar 6 jam setelah hujan reda, baru airnya menyusut. Karena pada jam 12 malam kejadian kami di lokasi airnya baru mulai berangsur surut,\" jelasnya. Pihaknya juga berharap atas kejadian tersebut adanya respon dari berbagai pihak, khsusunya pada Dinas Sosial atau Dinas Penanggulangan Bencana Daerah (DPBD) Kabupaten Bengkulu Utara, untuk menyalurkan bantuannya untuk meringankan kerugian kepada para korban banjir ini. \"Terpenting, yaitu sesuai dengan pengajuan kami sebelumnya. Gorong-gorong yang ada bisa segera digantikan dengan jembatan atau plat deker. Karena air dari mulai wilayah Kelurahan Lubuk Durian melewati aliran sungai tersebut semua, sementara kapasitasnya memang sangat kecil,\" tandasnya. (sfa)

Tags :
Kategori :

Terkait