Karangan Bunga Ditarik TNI/Polisi

Selasa 08-08-2017,14:13 WIB
Reporter : Redaksi
Editor : Redaksi

ARGA MAKMRU RU - Merasa tidak memesan karangan bunga untuk menyampaikan ucapan selamat kepada rektor terpilih, beberapa ucapan karangan bunga yang ditempatkan di sekitaran kampus Universitas Ratu Samban, bersamaan dengan pelantikan Dr Ir HM Imron Rosyadi, MM, M.Si sebagai Rektor Unras. Aparat keamanan sempat mengamankan beberapa ucapan karangan bunga. Ini terjadi pada Senin (7/8) sekitar Pukul 10.00 WIB atau beberapa menit menjelang pelantikan rektor terpilih versi Yayasan Ratu Samban (YRS). Pantauan RU, selain ucapan dari kepolisian, nampak pula ucapan dari lembaga vertikal lainnya yang diamankan oleh satuan masing-masing. Kapolres BU, AKBP Andhika Vishnu, SIK, kepada awak media, membenarkan pengamanan ucapan dari institusi Polri, kemarin. Kapolres menegaskan, langkah itu diambil lantaran pihaknya tidak merasa memesan karangan bunga ucapan selamat dalam pelantikan rektor terpilih, kemarin. Tak hanya itu, langkah tegas ini dilakukan lantaran pihaknya dan lembaga lain yang juga mengambil langkah yang sama, menginginkan adanya imej institusi penegak hukum tetap independen. \"Jangan sampai muncul pandangan publik, ada keberpihakan institusi dalam permasalahan yang terjadi,\" terangnya, kemarin. Lebih jauh, Kapolres mengimbau kepada pihak terkait, segera menempuh jalur hukum agar permasalahan yang terjadi bisa selesai. Lebih penting, lanjut Andhika, hak-hak dari mahasiswa harus menjadi perhatian serius agar tidak menimbulkan kendala teknis dan administratif bagi anak bangsa yang tengah mengenyam pendidikan di kampus swasta itu. \"Kami mengharapkan upaya hukum segera dilakukan untuk mengakhiri permasalahan yang terjadi. Kami dari penegak hukum akan bersikap netral,\" tegasnya. Hal senada diungkapkan Dandim 0423/BU, Letkol Czi Syaiful Rachman, SE yang mengaku menarik karangan bunga sebagai ucapan yang mengatasnamakan Danrem 042/Bengkulu. Menurutnya, penarikan itu dilakukan selain ketiadaan pemesanan juga lantaran masih adanya konflik yayasan. \"Kami sebagai institusi negara, tentu tidak ingin menimbulkan asumsi-asumsi publik yang tidak benar. Ditegaskan, kami tidak berpihak pada salah satu dari dua yayasan yang bersengketa. Namun lain halnya jika ada keputusan hukum yang memastikan salah satu dari yayasan tersebut yang sah,\" ungkapnya. Terpisah, Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Bengkulu, Dr Ade Erlangga, M.Si yang mewakili Pemprov Bengkulu, saat memberikan kata sambutan, menegaskan potensi majunya Unras Arga Makmur. Dengan catatan, lanjut dia, rektornya harus mampu memiliki program serta tim khusus yang bertugas membangun kerjasama lintas lembaga serta perguruan tinggi ternama di tingkat nasional dan internasional. Permasalahan pendanaan, lanjut Ade, bisa disikapi dengan menjalin kerjasama resmi kampus yang salah satunya dari lembaga Dikti. Namun lebih penting, birokrat yang sempat menjadi rektor ini menegaskan, langkah yang harus dilakukan segera oleh Unras adalah menciptakan image building (pembangunan imej kampus,red) yang salah satunya bisa dikerjasamakan dengan media massa. \"Apalagi sudah ada niatan dari rektor yang tidak akan menerima gaji, itu sudah jadi modal pertama. Langkah berani harus diambil kampus agar Unras mampu berdiaspora di kancah nasional dan internasional,\" ungkap dosen Universitas Indonesia (UI) itu. (bep)

Tags :
Kategori :

Terkait