JawaPos.com - Badan gemuk tidak lagi identik dengan sehat. melainkan jadi sarang penyakit. Salah satunya yakni fatty liver atau perlemakan hati.
Menurut spesialis penyakit dalam Prof dr Hans Tandra SpPD-KEMD PhD FINASIM FACE, sekarang dalam sehari dia bisa mendiagnosa 6 pasien fatty liver baru. ’’Sekitar 50 persen dari jumlah tersebut adalah ibu rumah tangga yang overweight,’’ tutur dokter yang menempuh Fellow of American College of Endocrinologist di Boston Massachusetts USA tersebut.
Angka kejadian fatty liver ini terus naik. Hans berpendapat, hal ini dikarenakan konsumsi makanan yang salah, karena itu jadi lebih mudah ditemui pada ibu rumah tangga.
Kebiasaan tersebut bisa seperti jarang atau suka menunda makanan, suka nyemil, sampai dengan makan di waktu larut malam. Pola seperti itu jelas membuat timbunan lemak dalam tubuh. Termasuk dalam hati yang akan diselimuti oleh minyak.
Ironisnya, pasien fatty liver tidak merasakan gejala. Biasanya mereka mengetahuinya setelah melakukan check up atas inisiatif sendiri. Hans juga menambahkan, sekitar 60 persen pasien diabetes juga mempunyai fatty liver. ’’Biasanya kan pasien diabetes juga overweight, saya sarankan check kadar SGOT SGPT nya juga. ternyata fatty liver,’’ ulas dokter yang juga berpraktik di National Hospital ini.
Satu hal yang dilakukan Hans pada pasiennya hanya menyuruh berdiet. Sehingga berat badan turun dan kadar lemak yang melapisi hari berkurang. Sebab, konsumsi obat hanya membuat seseorang merasa tidak perlu memperbaiki pola makan. Bila benar-benar memperbaiki pola makan, fatty liver akan hilang minimal 3-5 bulan. (ina/JPG)