ARGA MAKMUR RU - Perombakan daerah pemilihan (dapil) yang saat ini tengah dilakukan oleh KPU Bengkulu Utara (BU) sudah mulai menjadi sorotan publik. Salah satunya politisi Gerindra, Joko Purnomo, S.Sos mulai angkat bicara. Politisi yang tengah duduk di Komisi 3 DPRD BU itu, mempertanyakan urgensi serta dasar pembagian jumlah kursi oleh KPU BU yang ditegaskan dalam draf 2, menempatkan dapil 2 yang terdiri dari Ketahun, Pinang Raya dan Napal Putih memiliki jatah 5 kursi. Sedangkan untuk dapil 3 yang terdiri dari Putri Hijau, Marga Sakti Sebelat dan Ulok Kupai mendapatkan jatah 6 kursi. Sementara, lanjut dia lagi, berkaca pada kontestasi pilleg 2014, kawasan Ketahun dan Putri Hijau (belum dimekarkan,red) saja memiliki selisih lebih banyak ketahun 10 ribu pemilih. \"Makanya kita pun mempertanyakan sikap KPU BU. Urgensinya apa? toh setelah dirombak, tidak ada penambahan kursi. Berbeda kalau ada penambahan kursi, tentu lumrah kalau dipecah,\" kata Joko, kemarin. Karenanya, lanjut dia, meski perombakan dapil merupakan hak prerogatif penyelenggara pemilu, namun menurutnya KPU BU perlu menggunakan data kependudukan yang mendekati valid dan bisa menjadi rujukan dalam penyelenggaraan pemilu 2019 mendatang. Tak hanya itu, lanjut dia lagi, data pemilih dalam pelaksnaaan pemilu legislatif 2014 untuk Ketahun memiliki mata pilih 29 ribu sedangkan Putri Hijau 19 ribu mata pilih. \"Jadi menurut saya, KPU BU perlu mempertimbangkan hal-hal seperti itu,\" tegasnya. Terpisah, Divisi Teknis KPU BU, Joniadi, SP, menerangkan perombakan dapil pada prinsipnya memiliki latar bekalang yang jelas, baik dari sisi efektifitas pelaksanaan pemilu hingga pertimbangan geografis. \"Dan saat ini kita pun masih menunggu tuntasnya pengesahan undang-undang pemilu,\" tukasnya. (bep)
Pecah Dapil, Gerindra Angkat Bicara
Sabtu 10-06-2017,06:05 WIB
Editor : Redaksi
Kategori :