PUTRI HIJAU RU - Seharusnya, memasuki pertengahan tahun ini, wacana pembangunan fasilitas TPI di Desa Kota Bani sudah direalisasikan dengan melaksanakan persiapan di lapangan. Hanya saja, wacana pembangunan fasilitas TPI di Desa Kota Bani ini masih diragukan mengingat beberapa kendala yang dininlai menjadi penghambat. Sesuai informasi dihimpun RU, ada dua indikator yang menjadi penyebab terhambatnya proses pembangunan fasilitas TPI di Desa Kota Bani tersebut. Diantaranya soal letak lokasi pembangunan yang saat ini keadaannya sebagian besar bertentangan dengan ancaman abrasi yang semakin memakan menggila. Kedua, soal status calon lokasi bangunan yang sebelumnya telah di klaim oleh BKSDA sebagai kawasan cagar alam (CA). Kedua faktor ini lah yang hingga saat ini masih dalam proses perdebatan hingga mengancam wacana pembangunan fasilitas TPI di Desa Kota Bani yang sebelumnya telah dijanjikan oleh Bupati BU itu terancam gagal. Menyikapi persoalan tersebut, Kades Kota Bani, Zaidin, SIP mengaku, sudah berkoordinasi kepada Pemkab BU melalui DKP BU. Dari hasil komunikasi yang dilakukan Kades, kabarnya wacana pembangunan fasilitas TPI di desanya itu akan tetapi dilanjutkan. Disingung terkait persoalan abrasi yang dinilai dapat mengancam keberadaan bangunan dan status calon lokasi yang sebelumnya sempat di klaim masuk dalam kawasan BKSDA. Kades sudah berusaha menyampaikan dan meminta petunjuk kepada dinas terkait. Menurut Kades, urusan calon lokasi yang sempat terancam abrasi bahkan sebagian besar kondisi calon lokasi awal yang sempat ditentukan desa telah tergerus oleh abrasi air laut. Pihaknya sudah menyikapinya dengan cara memindahkan atau meengeser calon lokasi awal ke calon lokasi yang baru. Sementara, lanjut Kades, untuk persoalan status kawasan yang sebelumnya sempat di klaim BKSDA. Menurut Kades, hal tersebut merupakan ranah dari pada DKP BU dengan BKSDA Bengkulu untuk mencari solusinya. Jelasnya ditegaskan Kades, wacana pembangunan fasilitas TPI di desanya tersebut akan direalisasikan sesuai rencana awal. \"Sayang kalau tidak jadi dibangun. Masyarakat khususnya nelayan kita membutuhkan fasilitas tersebut untuk menunjang perekonomiannya. Untuk lokasi akan kita geser ke tempat yang lebih aman. Soal status kawasan, semua kita serahkan ke DKP BU selaku instansi terkait untuk membicarakannya dengan BKSDA Bengkulu. Intinya pemabnguan TPI ini tetap dilaksanakan,\" jelas Kades. (sig)
Pembangunan TPI Terhambat Cagar Alam
Jumat 09-06-2017,17:42 WIB
Editor : Redaksi
Kategori :